Sore ini kembali catfiz membuka sejarah baru, untuk pertama kalinya
catfiz secara resmi diperkenalkan dalam sebuah seminar di Jakarta dalam
acara droidvaganza yang dihelat majalah droidmagz bersama upn veteran
Jakarta pada tanggal 14 Juli 2012.
Hampir semua narasumber mengusung tema internasional, kami hadir dengan
konsep sederhana. Acaranya di century park hotel senayan Jakarta.
Konsep sederhana dan tampil sederhana, malah ada yang presentasi ala
Steve Job. Kami tampil sederhana sebagaimana konsep awal catfiz.
Bercengkerama dengan para developer lain yang berusaha tampil ala
international spokes. Saling bersaing menunjukkan dirinya sebagai
developer kelas dunia.
Kami tampil beda dan santun sederhana, berbaju batik di awal acara guna
menghormati rektor upn Jakarta dan jajarannya.
Dipandang rendah, maklum saya juga gak tinggi =)), dianggap orang
kampung masuk ibukota. Namun tunggu saatnya, 15 menit sebelum sesi
berlangsung, baju batik saya singkapkan terbuka kaos kebesaran CATFIZ
INDONESIA, warna hitam dengan tulisan merah dan putih, lambang bendera
kebanggaan kita. Melangkah maju menuju panggung diikuti sorotan tanya
para audiens. Siapa nih arek Suroboyo bersaing dengan developer kelas
dunia.
Halaman demi halaman kami sampaikan, dan nampaklah konsep sederhana saat
mengena dan pas di benak audiens. Unggulkan kebersamaan dan komunitas.
Investasi? ah ini cuma GOTONG ROYONG. Khas Indonesia, dengan sapaan
fizz, colekan blitz, sebutan catfizer, kolam lele alias pool merebut
hati audiens.
Di akhir acara kami tunjukkan bukti dari klaim kami 1.500.000 user
active, yang diwakili hadirnya catfiz regional Jakarta, yang sengaja
kita kondisikan buat hadir melalui meeting dadakan di kalibata city
jumat malam. Terima kasih catfizer Jakarta.
Sempat tercekat dan kehabisan kata saat kutampilkan foto kami bersama
catfizer jakarta di depan arena seminar. Sungguh surprize, dari sekian
narasumber hanya catfiz yang bisa tunjukkan bukti. Pengguna loyalis dan
militan. Sebuah aplikasi karya anak bangsa
yang punya basis akar pengguna yang kuat dari lubuk hati yang paling
dalam. Terima kasih teman.
Selesai acara. . .
Para narasumber yang masih ada dengan ramah mulai berusaha menyapa kami.
Surprise atas kejutan kita. Sukses milik kita bersama. Masih panjang
perjalanan kita.
Happy Catfiz
15 Juli 2012
28 Juni 2012
Pasar Keputran
Sebuah pasar yang unik di Surabaya.
Pasar ini mestinya berada didalam kawasan “gedung pasar” namun sudah lama merambah pula ke jalan raya.
Jalan Kayoon sisi selatan menjadi jalan yang tak mudah dilalui di sore hingga pagi hari. Beberapa kali telah dilakukan upaya penertiban terhadap pedagang yang membandel meluber ke jalan raya. Namun rupanya upaya ini sulit dilakukan karena harus berhadapan dengan penguasa pasar.
Penjagaan oleh satpol pp kota surabayapun kurang berhasil. Alhasil pedagang tetap nekat. Nah kini ada upaya baru yang dilakukan yaitu memaksa kendaraan bermotor dari arah kayoon terus ke selatan tidak boleh belok kanan menuju jalan sonokembang.
Upaya ini membuat pedagang tersingkir karena adanya kegiatan pengembalian fungsi jalan sebagai lokasi berlalu lalang kendaraan.
Apakah ini upaya cerdas penertiban pedagang kaki lima (PKL) ataukah justru karena pemkot yang kewalahan dan memakai strategi menghadapkan masyarakat pengguna jalan dengan masyarakat pedagang?
Silakan berpikir dan berpendapat. . .
Pasar ini mestinya berada didalam kawasan “gedung pasar” namun sudah lama merambah pula ke jalan raya.
Jalan Kayoon sisi selatan menjadi jalan yang tak mudah dilalui di sore hingga pagi hari. Beberapa kali telah dilakukan upaya penertiban terhadap pedagang yang membandel meluber ke jalan raya. Namun rupanya upaya ini sulit dilakukan karena harus berhadapan dengan penguasa pasar.
Penjagaan oleh satpol pp kota surabayapun kurang berhasil. Alhasil pedagang tetap nekat. Nah kini ada upaya baru yang dilakukan yaitu memaksa kendaraan bermotor dari arah kayoon terus ke selatan tidak boleh belok kanan menuju jalan sonokembang.
Upaya ini membuat pedagang tersingkir karena adanya kegiatan pengembalian fungsi jalan sebagai lokasi berlalu lalang kendaraan.
Apakah ini upaya cerdas penertiban pedagang kaki lima (PKL) ataukah justru karena pemkot yang kewalahan dan memakai strategi menghadapkan masyarakat pengguna jalan dengan masyarakat pedagang?
Silakan berpikir dan berpendapat. . .
Langganan:
Postingan (Atom)