Tampilkan postingan dengan label Android. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Android. Tampilkan semua postingan
25 Mei 2015
IKA dan Rektor ITS dukung CATFIZ
Suatu hari saya menerima sms di handphone saya, yang meminta waktu untuk berbicara, sambil memperkenalkan diri sebagai Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Pengirim SMS itu kemudian saya kenal sebagai Bapak DR. Ir. Irnanda Laksanawan, yang benar adalah Ketua IKA ITS periode ini. Setelah SMS ini saya balas berlanjut dengan pembicaraan melalui telepon yang intinya mengajak untuk berdiskusi lebih lanjut terkait pengembangan CATFIZ.
Singkat cerita, disepakati untuk bertemu pada acara Ceramah Kebangsaan dengan narasumber adalah KH. Hasyim Muzadi yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama (NU). Sayapun mengundang serta rekan sejawat dari CATFIZ yaitu Mohammad Arfan untuk ikut bergabung di acara ini.
Seusai acara kami diajak oleh Ketua IKA ITS untuk langsung beraudiensi dengan Rektor ITS yaitu Bapak Prof. DR. Ir. Joni Hermana yang kebetulan belum lama dilantik. Dalam perbincangan itu dibahas beberapa hal terkait dengan CATFIZ yang juga merupakan produk karya alumni ITS. Rektor ITS sangat tertarik untuk mengembangkannya di kalangan internal ITS
19 Januari 2015
Kunjungan ke CATFIZ
Kunjungan Studi Excursi Teknik Informatika - Universitas Muhammadiyah Malang ke Catfiz HQ pagi ini.
Semoga menginspirasi
28 Januari 2014
Seminar Android untuk UMKM
Penggunaan gadget untuk menunjang bisnis semakin berkembang pesat. Persaingan bukan sekedar bisnis, namun gadget yang dipakai untuk mendukung bisnis itu sendiri. Bagaimana agar kita bisa memanfaatkan gadget untuk bisnis? Inilah yang dibahas dalam Seminar Android Bagi Bisnis UMKM yang digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Narotama, Sabtu (25/1).
Seminar dengan peserta pelajar dan mahasiswa ini dibuka oleh Dekan Fasilkom Universitas Narotama, Cahyo Darujati, ST, MT. Narasumber adalah Aryo Nugroho, ST, S.Kom, MT (Founder PT. DUNIA CATFISH KREATIF MEDIA – CATFIZ, Dosen Sistem Informasi Universitas Narotama) dan Duwi Kurniawan (Area Sales Manager Surabaya 2 PT. XL Axiata).
Aryo Nugroho banyak mengupas bagaimana memanfaatkan Ponsel Android untuk mendukung aktivitas bisnis. Selama ini masih banyak orang yang menggunakan ponsel Andorid hanya aplikasi standar seperti SMS, gmail, contact person. Padahal masih banyak aplikasi lain yaitu aplikasi mail, perkantoran, simulasi kredit, privat diary, pencatatan keuangan, mobile banking, dan sebagainya.
“Aplikasi-aplikasi tersebut bisa dimanfaatkan untuk bisnis UMKM,” kata Aryo Nugroho.
Sementara, Duwi Kurniawan dengan materi `XL Jagoan Android` selain mengenalkan produk terbaru XL dia juga menyampaikan lomba yang bisa dikuti oleh peserta seminar. Lomba yang bisa diikuti “Jagoan Android” meliputi music (diunggah ke youtube), foto (social media), dan game (social media). Pemilihan untuk para pemenang ditentukan dengan banyaknya orang yang me’like’ unggahan dari peserta lomba. [ger]
Foto: Aryo Nugroho dalam Seminar Android Bagi Bisnis UMKM yang berlangsung di Conference Hall Universitas Narotama, Sabtu (25/1). -
Sumber : http://narotama.ac.id/index.php/detil//674/Seminar_Android_Bagi_Bisnis_UMKM.html
18 Januari 2014
XL Gelar Kompetisi Penggguna Android
SURYA Online, SURABAYA-Banyaknya pengguna sistem operasi Android mendorong PT. XL Axiata Tbk (XL) untuk menawarkan layanan yang spesial bagi pelanggan XL yang menggunakan sistem Android. Untuk memaksimalkan fitur dan aplikasi yang ada pada sistem operasi Android, XL mengadakan kompetisi Jagoan Android.
Kompetisi bagi para anak muda itu meliputi kompetisi musik/memainkan alat musik menggunakan aplikasi android, kompetisi foto dan edit foto menggunakan aplikasi android “Moment Camera” dan kompetisi games.
Regional Sales Manager Greater Surabaya - Hiasinta H. Paembonan mengatakan, kompetisi ini adalah melanjutkan konsep XL Rumahnya Android.
"Pelanggan bisa merasakan good experience dalam memaksimalkan gadget androidnya, kelancaran dan kecepatan download, upload, browsing, chatting dan bermain game online menggunakan kartu perdana Android XL” ujarnya, di sela acara coaching clinic “Androidpreneurship - How To Make Money With Your Android” di Aula Graha Wiyata Lt 9 Kampus Universitas 17 Agustus Surabaya, Jum’at (17/1/2014).
Bagi pengguna android, XL menghadirkan Kartu perdana Android memberikan manfaat layanan data 1,2 GB yang berlaku selama 12 bulan. Kuota ini dapat digunakan dengan optimal tanpa adanya pembatasan penggunaan per bulan. Selain itu, kartu perdana Android ini juga dilengkapi dengan aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan passion pelanggan.
Dalam kegiatan acara coaching clinic Androidpreneurship yang dihadiri oleh artis Christian Sugiono sebagai Brand Ambassador kartu perdana Android XL, para mahasiswa pesertanya mendapat gambaran bagaimana memanfaatkan android untuk meraup rupiah. Beberapa petunjuk praktis diberikan pembicara Aryo Nugroho, Co Founder aplikasi android Catfiz yang juga Dosen Tetap Universitas Narotama.
Sumber : SuryaOnline
16 Oktober 2013
Aryo Nugroho : Cara Memilih Messenger
(Pertanyaan)
Belakangan ini banyak sekali pilihan messenger baru dengan beragam fitur yang sedang bermunculan iklannya di berbagai media. Pernah saya pikir untuk mencoba memakai ke semua messenger tersebut di Android saya, maka saya langsung saja mengunduhnya. Namun masalah mulai muncul. RAM yang mulai terasa berat, performa kecepatan pengiriman pesan mulai melambat. Bagaimanakah kiat untuk memilih messenger ideal yang ramah terhadap Android kelas menengah saya ini? (A di Surabaya).
----------------------------------------------------------------------
(Jawaban)
Kian banyaknya variasi messenger menunjukkan besarnya minat masyarakat menggunakan instant messanger yang dikemas sedemikian menarik sehingga pengiriman percakapan dalam bentuk text tak lagi membosankan. Dulu mungkin pengiriman instan messege yang hanya di dominasi text, angka dan emoji saja, kini bisa juga mengirimkan musik dengan berbagai format, video, bahkan lokasi.
Sebagai contoh, WhatApp menawarkan kemudahan berkirim pesan dengan beragam pilihan emoji lucu. WeChat dapat melakukan pencarian teman di tempat sekitar anda berada. Line dapat menyertakan berbagai stiker menarik saat berkirim pesan. Namun apabila anda mencari kapasitas pertemanan yang tidak terbatas anda dapat memilih Catfiz sebagai messengernya. Catfiz memungkinkan anda mempunyai grup yang terdiri dari 2000 member. Hal lain yang membuat berbeda, Catfiz dapat mengirimkan pesan file dengan format apapun, fitur ini tidak dimiliki messenger yang lain.
Sayang sekali, Anda tidak menyebutkan tipe Android milik Anda maupun speknya. Karena yang di sebutkan adalah android kelas menengah, maka kira-kira Android milik Anda itu mempunyai RAM 512 MB. Untuk efisiensi penggunaan ram agar pemakaiannya lebih optimal maka sebaiknya hanya aplikasi yang di pakailah yang terinstall pada device tersebut. Apabila anda salah seorang yang gemar untuk mencoba beragam aplikasi, sebaiknya segeralah uninstall aplikasi tersebeut bila anda merasa tidak membutuhkan atau telah tidak memakainya kembali. (*).
*) Aryo Nugroho, S.Kom MT adalah dosen Sistem Informasi Universitas Narotama Surabaya.
==========================================
* Pertanyaan lain untuk berbagai topik (IT, hukum, ekonomi,
teknik, dan sebagainya) dapat diajukan kepada
Humas Universitas Narotama Surabaya melalui email ke alamat:
evyretnowulan@yahoo.co.id
==========================================
Editor : Edy M Yakub
Sumber : http://www.antarajatim.com/lihat/berita/118020/cara-memilih-messenger-yang-pas
Belakangan ini banyak sekali pilihan messenger baru dengan beragam fitur yang sedang bermunculan iklannya di berbagai media. Pernah saya pikir untuk mencoba memakai ke semua messenger tersebut di Android saya, maka saya langsung saja mengunduhnya. Namun masalah mulai muncul. RAM yang mulai terasa berat, performa kecepatan pengiriman pesan mulai melambat. Bagaimanakah kiat untuk memilih messenger ideal yang ramah terhadap Android kelas menengah saya ini? (A di Surabaya).
----------------------------------------------------------------------
(Jawaban)
Kian banyaknya variasi messenger menunjukkan besarnya minat masyarakat menggunakan instant messanger yang dikemas sedemikian menarik sehingga pengiriman percakapan dalam bentuk text tak lagi membosankan. Dulu mungkin pengiriman instan messege yang hanya di dominasi text, angka dan emoji saja, kini bisa juga mengirimkan musik dengan berbagai format, video, bahkan lokasi.
Sebagai contoh, WhatApp menawarkan kemudahan berkirim pesan dengan beragam pilihan emoji lucu. WeChat dapat melakukan pencarian teman di tempat sekitar anda berada. Line dapat menyertakan berbagai stiker menarik saat berkirim pesan. Namun apabila anda mencari kapasitas pertemanan yang tidak terbatas anda dapat memilih Catfiz sebagai messengernya. Catfiz memungkinkan anda mempunyai grup yang terdiri dari 2000 member. Hal lain yang membuat berbeda, Catfiz dapat mengirimkan pesan file dengan format apapun, fitur ini tidak dimiliki messenger yang lain.
Sayang sekali, Anda tidak menyebutkan tipe Android milik Anda maupun speknya. Karena yang di sebutkan adalah android kelas menengah, maka kira-kira Android milik Anda itu mempunyai RAM 512 MB. Untuk efisiensi penggunaan ram agar pemakaiannya lebih optimal maka sebaiknya hanya aplikasi yang di pakailah yang terinstall pada device tersebut. Apabila anda salah seorang yang gemar untuk mencoba beragam aplikasi, sebaiknya segeralah uninstall aplikasi tersebeut bila anda merasa tidak membutuhkan atau telah tidak memakainya kembali. (*).
*) Aryo Nugroho, S.Kom MT adalah dosen Sistem Informasi Universitas Narotama Surabaya.
==========================================
* Pertanyaan lain untuk berbagai topik (IT, hukum, ekonomi,
teknik, dan sebagainya) dapat diajukan kepada
Humas Universitas Narotama Surabaya melalui email ke alamat:
evyretnowulan@yahoo.co.id
==========================================
Editor : Edy M Yakub
Sumber : http://www.antarajatim.com/lihat/berita/118020/cara-memilih-messenger-yang-pas
04 Oktober 2013
Industri Kreatif Surabaya
Industri Kreatif ditargetkan menjadi penggerak roda ekonomi kota Surabaya di masa depan. Pemkot Surabaya menunjukkan dukungannya dengan mengadakan Sarasehan Industri Kreatif Surabaya bertempat di Balai Pemuda pada hari Kamis (3/10) dengan merangkul sejumlah pelaku industri kreatif di seputar kota Surabaya. Acara yang dihadiri puluhan pelaku industri kreatif di Surabaya tersebut dibuka oleh Asisten III Sekkota Surabaya, M.Taswin; Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji; dan Kepala Badan Koordinasi dan Pelayanan Modal (BKPPM) Surabaya, Eko Agus Supiadi. Adapun para pelaku industri kreatif yang hadir bergerak di bidang usaha fesyen, desain, arsitektur, teknologi informasi, film, musik, serta kuliner.
M.
Taswin menjelaskan bahwa kegiatan sarasehan yang baru pertama kali
digelar ini bertujuan untuk menampung aspirasi sebagai bentuk dukungan
Pemkot Surabaya kepada para pelaku industri kreatif. Menurutnya,
Surabaya memang sedikit terlambat dalam menggarap potensi industri
kreatif dibandingkan kota besar lain seperti Singapura, Jakarta, dan
Bandung. Namun, ia yakin dalam waktu dekat Surabaya akan mengejar
ketertinggalannya. Untuk mencapai target, Pemkot akan mengintensifkan
pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku industri kreatif Surabaya
agar mampu bertahan dalam persaingan global mengingat sebentar lagi
masyarakat akan menghadapi gempuran produk dan pekerja asing sebagai
imbas dari ASEAN Community.
Dalam diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber:
http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/
http://www.narotama.ac.id/index.php/deti/id/630Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist]
Sumber: http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/ - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Dalam
diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari
kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai
narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta
membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James
Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Dalam
diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari
kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai
narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta
membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James
Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Dalam
diskusi yang berlangsung mulai pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari
kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk sebagai
narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif serta
membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Turut menjadi moderator pada hari itu adalah James
Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Enam
orang dari kalangan akademisi dan pelaku industri kreatif ditunjuk
sebagai narasumber untuk memberikan gambaran seputar ekonomi kreatif
serta membagikan pengalaman suka-duka mereka selama bergelut di industri
kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara Sadana Putra, Adhicipta R
Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo Nugroho, serta pakar kuliner
Antonio Carlos. Moderator pada acara ini adalah James Tomasouw, M.
Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
Mewakili subsektor industri kreatif teknologi informasi, Aryo Nugroho, co-founder startup aplikasi messenger Catfiz sekaligus dosen di Universitas Narotama, menuturkan beratnya merebut kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal. Padahal, aplikasi buatannya mampu meraih banyak pengguna di negara-negara Arab. Ia juga menyayangkan ketika beberapa perusahaan penyedia jaringan memilih untuk berkolaborasi dengan startup asing.
“Kalau bukan kita sendiri, lantas siapa yang mau mengangkat produk lokal?” cetusnya. [ist] - See more at: http://www.narotama.ac.id/index.php/detil/id/630/Sarasehan_Industri_Kreatif_Surabaya.html#sthash.nnSmamvL.dpuf
M. Taswin menjelaskan bahwa kegiatan
sarasehan yang baru pertama kali digelar ini bertujuan untuk menampung
aspirasi sebagai bentuk dukungan Pemkot Surabaya kepada para pelaku
industri kreatif. Menurutnya, Surabaya memang sedikit terlambat dalam
menggarap potensi industri kreatif dibandingkan kota besar lain seperti
Singapura, Jakarta, dan Bandung. Namun, ia yakin dalam waktu dekat
Surabaya akan mengejar ketertinggalannya. Untuk mencapai target, Pemkot
akan mengintensifkan pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku
industri kreatif Surabaya agar mampu bertahan dalam persaingan global
mengingat sebentar lagi masyarakat akan menghadapi gempuran produk dan
pekerja asing sebagai imbas dari ASEAN Community.
Dalam diskusi yang berlangsung mulai
pukul 9 pagi tersebut, enam orang dari kalangan akademisi dan pelaku
industri kreatif ditunjuk sebagai narasumber untuk memberikan gambaran
seputar ekonomi kreatif serta membagikan pengalaman suka-duka mereka
selama bergelut di industri kreatif kota Surabaya. Mereka adalah Kumara
Sadana Putra, Adhicipta R Wirawan, Kalson Sagala, Alek Kowalski, Aryo
Nugroho, serta pakar kuliner Antonio Carlos. Turut menjadi moderator
pada hari itu adalah James Tomasouw, M. Cahyo, dan Maria Nala Damayanti.
Read more at http://indonesiakreatif.net/news/liputan-event/the-next-creative-city-surabaya/#O39tdsCdYzgOtyrX.99
30 Mei 2013
Aryo Nugroho : Universitas Trunojoyo
Android For Live Part 2
UKM Triple C Universitas Trunojoyo mengadakan seminar Android For Life Part 2 yang bertema “Be A Smart Dan Creative With Android Smart Phone” bertempat di Auditorium Universitas Trunojoyo Madura. (29/05/13). Seminar ini merupakan seminar kedua yang merupakan kelanjutan dari seminar Android For Life Part 1 yang diadakan bulan-bulan sebelumnya.
Pada seminar kali ini, panitia seminar menghadirkan bapak Dhika dan Viky dari Android Surabaya Community sebagai pemateri. Sesi materi pertama seminar ini, dimoderator oleh Ulul Albab, salah satu pengurus UKM Triple C. Selanjutnya, materi kedua mengenai Catfiz dimoderatori oleh Sugiono yang mendampingi Aryo Nugroho selaku catfiz co founder yang juga dosen Universitas Narotama sebagai pemateri.
Acara ini dimulai pada jam 09.00 yang dibuka oleh Syamsuki, selaku Presiden Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, yang menggantikan bapak Bupati Bangkalan yang berhalangan hadir.
Pada acara ini, peserta berasal dari berbagai jurusan yang ada di berbagai Fakultas yang ada di lingkungan Universitas Trunojoyo yang tertarik terhadap hal-hal mengenai Android. Menurut penjelasan dari ketua pelaksana acara ini, R. Alexandry S.W bahwa tujuan diadakan acara ini tidak lain sebagai upaya untuk memperdalam pemahaman mahasiswa khususnya yang menghadiri dan mengikuti acara ini tentang Android. Acara UKM Triple C yang berakhir pada jam 12.00 ini dihadiri kurang lebih 70 peserta dari berbagai jurusan di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura.
Sumber : http://trunojoyo.ac.id/dunia-mahasiswa/seminar-android-part-2.html
20 Juni 2012
Kuliah Kewirausahaan – Technopreneur
Sebuah kesempatan emas hadir 14 Juni 2012, Salah satu sesi perkuliahan
Kewirausahaan di Universitas Hangtuah Surabaya dipercayakan pada saya
untuk mengisinya.
Menurut dosen pengampunya yaitu Ir. Djoko Prasektyo, saya dipandang pas untuk menyampaikan materi kewirausahaan berbasiskan teknologi yang lebih keren dikenal sebagai teknopreneur. Hal ini dilatarbelakangi kiprah saya selaku co founder dari CATFIZ aplikasi messenger android .karya arek suroboyo. Aplikasi ini hingga hari itu telah digunakan oleh lebih dari 1.000.000 active user, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Saudi Arabia, Oman, Venezuela, India, Malaysia dan Australia.
Dalam kuliah bertema Teknopreneur : Andropreneur saya mengulas fenomena revolusi gaya hidup hingga trend android dan bagaimana para mahasiswa dalam bidang apapun dapat berkarya dan.mengembangkan usaha di sana. Saya ulas dan tekankan pula kemandirian dan kepercayaan diri bangsa bahwa pasar dunia ada di negara ini.
Percaya diri akan kemampuan dan sumberdaya bangsa akan menambah peluang pekerjaan yang dapat ditekuni. Kuncinya pada kreativitas dan kejelian melihat pasar.
Semoga sekelumit ilmu yang saya sampaikan dapat menjadi titik tolak bagi semangat berwirausaha buat generasi muda.
Menurut dosen pengampunya yaitu Ir. Djoko Prasektyo, saya dipandang pas untuk menyampaikan materi kewirausahaan berbasiskan teknologi yang lebih keren dikenal sebagai teknopreneur. Hal ini dilatarbelakangi kiprah saya selaku co founder dari CATFIZ aplikasi messenger android .karya arek suroboyo. Aplikasi ini hingga hari itu telah digunakan oleh lebih dari 1.000.000 active user, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Saudi Arabia, Oman, Venezuela, India, Malaysia dan Australia.
Dalam kuliah bertema Teknopreneur : Andropreneur saya mengulas fenomena revolusi gaya hidup hingga trend android dan bagaimana para mahasiswa dalam bidang apapun dapat berkarya dan.mengembangkan usaha di sana. Saya ulas dan tekankan pula kemandirian dan kepercayaan diri bangsa bahwa pasar dunia ada di negara ini.
Percaya diri akan kemampuan dan sumberdaya bangsa akan menambah peluang pekerjaan yang dapat ditekuni. Kuncinya pada kreativitas dan kejelian melihat pasar.
Semoga sekelumit ilmu yang saya sampaikan dapat menjadi titik tolak bagi semangat berwirausaha buat generasi muda.
26 Maret 2012
Komunitas Android Indonesia (andronesia.com)
Dosen Universitas NarotamaAryo Nugroho oleh Komunitas Android Indonesia
(www.andronesia.com) ditetapkan sebagai e-moderator untuk East Java and Bali
Area dalam acara meet up perdananya di Surabaya pada tanggal 24 Maret 2012 di
Café Taman Surabaya Delta Plaza, sebagai e-moderator untuk East Java and Bali
Area. E-moderator adalah istilah yang digunakan komunitas ini dalam penyebutan
koordinator wilayah khususnya dalam aktivitas off line komunitas ini.
Komunitas Android Indonesia merupakan organisasi berbasis
komunitas yang didirikan oleh Bapak Adi Tedjasaputra seorang pebisnis dan juga
asisten profesor di salah satu perguruan tinggi di Australia.
Meski banyak komunitas android sejenisnya, namun komunitas
ini mempunyai keunikan dari sisi jejaringnya yang beranggotakan banyak warga
indonesia yang berdomisili di luar negeri. dan juga dari profesi sebagian besar
member yang merupakan pebisnis dan kalangan pendidikan. Orientasi dari
komunitas ini adalah memberikan pencerahan penggunaan gadget android bagi
kepentingan bisnis dan pendidikan.
Menurut foundernya yaitu Bapak Adi Tedjasaputra, pemilihan
Aryo Nugroho didasarkan atas track record dan prestasinya dalam memajukan
android di Indonesia. Khususnya dalam kapasitas beliau sebagai co founder dari
aplikasi android messenger CATFIZ. Aplikasi ini sangat populer bahkan sempat
menduduki rangking tertinggi dalam polling yang dilakukan salah satu media di
jejaring sosial twitter.
Proses penetapan Aryo Nugroho pun berlangsung cukup unik,
diawali dari mengirimkan curriculum vitae untuk selanjutnya dievaluasi oleh
founder. Kemudian dilanjutkan dengan menyusun naskah sebanyak 200 kata tentang
visi selanjutnya dilanjutkan dengan proses wawancara oleh founder.
Akhir dari proses itu, Aryo Nugroho layak ditetapkan sebagai
e-moderator dalam Komunitas Android Indonesia.
Setelah penetapan tersebut Aryo Nugroho diharapkan segera
melakukan konsolidasi untuk bekerjasama dengan kalangan pendidikan dan pebisnis
di wilayahnya. Founder Komunitas Android Indonesia berharap bahwa jejaring yang
dimiliki Aryo Nugroho dapat disinergikan demi memajukan komunitas ini.
Sumber Arsip Humas Universitas Narotama.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCkQFjAA&url=http%3A%2F%2Fhumas.narotama.ac.id%2Fartikel%2FE-Moderator%2520Komunitas%2520Android%2520Indonesia%2520By%2520Aryo.doc&ei=40NnUtPAA4iPrQekt4GYCQ&usg=AFQjCNFu_LmDKWloMKmYezI6qJMi6bpgTQ&sig2=Kr3VQ4v9dqPj0oC1xoFA7A&bvm=bv.55123115,d.bmk
Langganan:
Postingan (Atom)